Sepak terjang Sony di pasar kamera digital cukup
terbantu dengan kehadiran Sony NEX-5N dan Sony NEX-7. Serapan penggemar
fotografi terhadap kedua kamera tersebut di Indonesia cukup tinggi,
melebihi ekspektasi. Hal tersebut menunjukkan kedua kamera mirrorless
beda kelas tersebut memiliki performa mengesankan.
Ingin melanjutkan trend keberhasilan tersebut, di awal tahun 2013 Sony
pun kembali meluncurkan Sony NEX-6 sebagai varian baru. Posisinya pun di
tengah-tengah NEX-5 dengan NEX-7. Karena itu, desainnya dibuat sedikit
lebih serius tapi tetap minimalis. Yang membuat tampilannya lebih
serius adalah tombol mode pemotretan di atas kamera. Di bawahnya
terdapat tombol putar kedua yang bisa digunakan untuk mengatur parameter
kamera. Tombol putar lainnya di bagian belakang menjadi satu dengan
tombol Cross Menu. Tombolnya tidak terlalu ramai, kesannya pun masih
tetap sederhana.
Dengan menggunakan sensor CMOS berukuran APS-C, kamera beresolusi 16
Megapixel tersebut terbilang memiliki bodi yang cukup tipis. Walaupun
demikian, bodinya sangat solid karena terbuat dari materi yang sangat
baik. Yang menggembirakan, dengan bodi yang tipis Sony masih bisa
memberikan feature swivel LCD yang bisa diatur posisinya secara
vertikal. Pemakai juga bakal dibuat nyaman karena grip pegangannya yang
dilapisi karet lembut dibuat besar.
Secara umum, Sony NEX-6 menawarkan sistem pengoperasian yang cukup
mudah dipahami. Parameter-parameter penting seperti aperture, kecepatan
shutter, mode drive, kompensasi dan ISO dapat diatur dengan cepat. Hanya
layarnya saja yang membuat tampilan gambar dan parameternya kurang
nyaman di mata. Dengan layar 3,0 inci berformat wide screen, sisi kanan
layarnya terpakai untuk menampilkan label tombol menu. Karena itu,
secara riil tampilan gambar tetap dalam format 3:2. Preview gambar
akhirnya terlalu kecil, informasi parameter kamera menjadi terlalu
padat.
Teknologi Kamera
Viewfinder elektronik yang terpasang di NEX-6 menjadi tanda paling
mudah dikenali kalau kamera tersebut kelasnya di atas NEX-5N. Walaupun
kecil, viewfinder berteknologi OLED dengan resolusi 2,3 Megapixel
tersebut cukup terang dan jernih saat digunakan. Keberadaannya cukup
membantu saat kita memotret di bawah terik matahari. Menutupi kekurangan
dari layar LCD-nya. Hanya saja, pemakaiannnya perlu diperhitungkan
karena konsumsi baterainya cukup besar.
Di kamera baru tersebut Sony menambahkan teknologi Wi-Fi. Untuk bisa
memanfaatkan feature tersebut kita tinggal mengunduh dan menginstal
aplikasi Sony Playmemories dari Google Play Store yang bisa didapat
secara grastis ke smartphone. Setelah aplikasinya aktif, tinggal
aktifkan feature Wi-Fi di NEX-6. Dengan mengikuti prosedur yang
sederhana dan gampang dipahami, pengguna dapat melihat semua file gambar
yang ada di memori kamera lewat layar smartphone lalu bisa
mengunggahnya ke social media dengan mudah.
Dari sekian banyak yang ditawarkan, yang cukup menonjol dari Sony NEX-6
adalah teknologi Fast Hybrid AF. Teknologi tersebut membuat kinerja
feature Face Detection dan AF Tracking pada kamera tersebut bisa bekerja
dengan cepat dan akurat. Saat CFVD mempraktekannya, fungsinya dengan
cepat mengenali wajah yang masuk ke dalam frame. Kecepatannya dalam
mengikuti pergerakan subjek yang sudah terkunci fokusnya pun
mengesankan. Tambahan feature 99-point phase detection AF membuat fungsi
Face Detection-nya bisa bekerja hingga di ujung frame.
Dengan bodi yang cukup kecil dan ringkas, Sony NEX-6 cocok sebagai
pegangan sehari-hari. Dalam hal ini, kamera yang bobotnya hanya 345 gram
tersebut terbilang mumpuni saat dipakai di luar maupun di dalam
ruangan. Tanpa harus menggunakan flash built-in, dengan ISO 1600
pengguna masih bisa mendapatkan gambar dengan hasil yang sangat baik. Di
kondisi minim cahaya, noise yang muncul di ISO 800 masih belum
seberapa. Noise di ISO 1600 juga masih sangat rendah. Selain noise-nya
rendah, ketajaman di ISO tingginya juga masih baik.
Performa Video Full HD
Feature yang tidak boleh dipandang sebelah mata dari NEX-6 adalah
videonya. Kamera ini menawarkan feature video full HD 1080p dengan
dilengkapi perekam suara stereo. Yang membuat feature videonya
menyenangkan, pengguna masih dapat mengontrol penuh eksposurnya selama
menjalankan feature tersebut. Dengan demikian, pembuat film dapat
mengontrol ruang tajamnya sehingga dapat membuat efek visual yang sangat
menarik untuk videonya.
Saat merekam video, autofokusnya masih bisa bekerja dengan baik dengan
suara yang cukup halus. Dengan cara menekan setengah tombol shutter
untuk melakukan pre-focus, kita bisa mengatur fokus di mode video dengan
lebih cepat. Sangat praktis.
Dengan lensa Sony 16-50 mm f/3.5-5.6 yang dilengkapi dengan teknologi
Optical Steady Shot (OSS), video yang dihasilkan dengan NEX-6 jadi main
sempurna. Teknologi anti getar pada lensa tersebut terbukti mampu
meredam getaran minor pada kamera saat pengguna menggeser posisi kamera.
Sayangnya, untuk pembuat film yang serius kamera ini belum dilengkapi
dengan interface untuk pemakaian mikropon eksternal.
Spesifikasi:
-
Sensor/Resolusi: APS-C / 16,1 Megapixel
-
Lensa: E-Mount
-
Layar LCD: 3,0 inci 921.000 Pixel
-
Viewfinder: Elektronik, 2.359.000 Pixel
-
Kecepatan Shutter: 30-1/4000 detik
-
Sensitivitas: ISO 100 - 25.600
-
Mode Ekposur: iAuto, Program, Aperture Priority, Shutter Priority, Manual
-
Continuous drive: 10 frame per detik
-
Video: 1080P (60, 24 frame per detik)
-
Dimensi: 120 x 67 x 43 mm
-
Bobot: 345 gram
Kelebihan:
+ Bodi ringkas
+ Ketajaman gambar tinggi
+ Dinamic range luas
+ Noise di ISO tinggi cukup rendah
Kekurangan:
- Layar wide screen membuat tampilan gambar terlalu kecil
- Konsumsi baterai cukup boros
Highlights:
Kehadiran kamera baru ini membuat pilihan di kelas mirrorless makin
beragam. Tapi, dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki, NEX-6 diyakini
akan dengan mudah merebut hati penggemar fotografi. Kombinasi kualitas
gambar yang tinggi dengan autofokus yang cepat menjadi andalannya untuk
menjadikan NEX-6 sebagai kuda pacu baru Sony.
Beberapa contoh hasil jepretan sony nex 6
Sumber : chip,googleimage