Rabu, 22 Januari 2014

Sony NEX-6, Camera Canggih



Sepak terjang Sony di pasar kamera digital cukup terbantu dengan kehadiran Sony NEX-5N dan Sony NEX-7. Serapan penggemar fotografi terhadap kedua kamera tersebut di Indonesia cukup tinggi, melebihi ekspektasi. Hal tersebut menunjukkan kedua kamera mirrorless beda kelas tersebut memiliki performa mengesankan.
Ingin melanjutkan trend keberhasilan tersebut, di awal tahun 2013 Sony pun kembali meluncurkan Sony NEX-6 sebagai varian baru. Posisinya pun di tengah-tengah NEX-5 dengan NEX-7.  Karena itu, desainnya dibuat sedikit lebih serius tapi tetap minimalis. Yang membuat tampilannya lebih serius adalah tombol mode pemotretan di atas kamera. Di bawahnya terdapat tombol putar kedua yang bisa digunakan untuk mengatur parameter kamera. Tombol putar lainnya di bagian belakang menjadi satu dengan tombol Cross Menu.  Tombolnya tidak terlalu ramai, kesannya pun masih tetap sederhana.

Dengan menggunakan sensor CMOS berukuran APS-C, kamera beresolusi 16 Megapixel  tersebut terbilang memiliki bodi yang cukup tipis. Walaupun demikian, bodinya sangat solid karena terbuat dari materi yang sangat baik. Yang menggembirakan, dengan bodi yang tipis Sony masih bisa memberikan feature swivel LCD yang bisa diatur posisinya secara vertikal. Pemakai juga bakal dibuat nyaman karena grip pegangannya yang dilapisi karet lembut dibuat besar.
Secara umum, Sony NEX-6 menawarkan sistem pengoperasian yang cukup mudah dipahami. Parameter-parameter penting seperti aperture, kecepatan shutter, mode drive, kompensasi dan ISO dapat diatur dengan cepat. Hanya layarnya saja yang membuat tampilan gambar dan parameternya kurang nyaman di mata. Dengan layar 3,0 inci berformat wide screen, sisi kanan layarnya terpakai untuk menampilkan label tombol menu. Karena itu, secara riil tampilan gambar tetap dalam format 3:2. Preview gambar akhirnya terlalu kecil, informasi parameter kamera menjadi terlalu padat.

Teknologi Kamera  

Viewfinder elektronik yang terpasang di NEX-6 menjadi tanda paling mudah dikenali kalau kamera tersebut kelasnya di atas NEX-5N. Walaupun kecil, viewfinder berteknologi OLED dengan resolusi 2,3 Megapixel tersebut cukup terang dan jernih saat digunakan. Keberadaannya cukup membantu saat kita memotret di bawah terik matahari. Menutupi kekurangan dari layar LCD-nya. Hanya saja, pemakaiannnya perlu diperhitungkan karena konsumsi baterainya cukup besar.


Di kamera baru tersebut Sony menambahkan teknologi Wi-Fi. Untuk bisa memanfaatkan feature tersebut kita tinggal mengunduh dan menginstal aplikasi Sony Playmemories dari Google Play Store yang bisa didapat secara grastis ke smartphone. Setelah aplikasinya aktif, tinggal aktifkan feature Wi-Fi di NEX-6. Dengan mengikuti prosedur yang sederhana dan gampang dipahami, pengguna dapat melihat semua file gambar yang ada di memori kamera lewat layar smartphone lalu bisa mengunggahnya ke social media dengan mudah.

Dari sekian banyak yang ditawarkan, yang cukup menonjol dari Sony NEX-6 adalah teknologi Fast Hybrid AF. Teknologi tersebut membuat kinerja feature Face Detection dan AF Tracking pada kamera tersebut bisa bekerja dengan cepat dan akurat. Saat CFVD mempraktekannya, fungsinya dengan cepat mengenali wajah yang masuk ke dalam frame. Kecepatannya dalam mengikuti pergerakan subjek yang sudah terkunci fokusnya pun mengesankan. Tambahan feature 99-point phase detection AF membuat fungsi Face Detection-nya bisa bekerja hingga di ujung frame.


Dengan bodi yang cukup kecil dan ringkas, Sony NEX-6 cocok sebagai pegangan sehari-hari. Dalam hal ini, kamera yang bobotnya hanya 345 gram tersebut terbilang mumpuni saat dipakai di luar maupun di dalam ruangan. Tanpa harus menggunakan flash built-in, dengan ISO 1600 pengguna masih bisa mendapatkan gambar dengan hasil yang sangat baik. Di kondisi minim cahaya, noise yang muncul di ISO 800 masih belum seberapa. Noise di ISO 1600 juga masih sangat rendah. Selain noise-nya rendah, ketajaman di ISO tingginya juga masih baik.

Performa Video Full HD 

Feature yang tidak boleh dipandang sebelah mata dari NEX-6 adalah videonya. Kamera ini menawarkan feature video full HD 1080p dengan dilengkapi perekam suara stereo. Yang membuat feature videonya menyenangkan, pengguna masih dapat mengontrol penuh eksposurnya selama menjalankan feature tersebut. Dengan demikian, pembuat film dapat mengontrol ruang tajamnya sehingga dapat membuat efek visual yang sangat menarik untuk videonya.
Saat merekam video, autofokusnya masih bisa bekerja dengan baik dengan suara yang cukup halus. Dengan cara menekan setengah tombol shutter untuk melakukan pre-focus, kita bisa mengatur fokus di mode video dengan lebih cepat. Sangat praktis.

Dengan lensa Sony 16-50 mm f/3.5-5.6 yang dilengkapi dengan teknologi Optical Steady Shot (OSS), video yang dihasilkan dengan NEX-6 jadi main sempurna. Teknologi anti getar pada lensa tersebut terbukti mampu meredam getaran minor pada kamera saat pengguna menggeser posisi kamera. Sayangnya, untuk pembuat film yang serius kamera ini belum dilengkapi dengan interface untuk pemakaian mikropon eksternal.
Spesifikasi:
  • Sensor/Resolusi: APS-C / 16,1 Megapixel
  • Lensa: E-Mount
  • Layar LCD: 3,0 inci 921.000 Pixel
  • Viewfinder: Elektronik, 2.359.000 Pixel
  • Kecepatan Shutter: 30-1/4000 detik
  • Sensitivitas: ISO 100 - 25.600
  • Mode Ekposur: iAuto, Program, Aperture Priority, Shutter Priority, Manual
  • Continuous drive: 10 frame per detik
  • Video: 1080P (60, 24 frame per detik)
  • Dimensi: 120 x 67 x 43 mm
  • Bobot: 345 gram
Kelebihan:
+ Bodi ringkas
+ Ketajaman gambar tinggi
+ Dinamic range luas
+ Noise di ISO tinggi cukup rendah

Kekurangan:
- Layar wide screen membuat tampilan gambar terlalu kecil
- Konsumsi baterai cukup boros

Highlights:
Kehadiran kamera baru ini membuat pilihan di kelas mirrorless makin beragam. Tapi, dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki, NEX-6 diyakini akan dengan mudah merebut hati penggemar fotografi. Kombinasi kualitas gambar yang tinggi dengan autofokus yang cepat menjadi andalannya untuk menjadikan NEX-6 sebagai kuda pacu baru Sony.

Beberapa contoh hasil jepretan sony nex 6

 















Sumber : chip,googleimage


1 komentar: